https://www.kabarsawit.com


Copyright © kabarsawit.com
All Right Reserved.

Program B35 Bisa Bikin Stabil Harga Crude Palm Oil

Program B35 Bisa Bikin Stabil Harga Crude Palm Oil

Adanya program B35 dapat stabilkan harga CPO. Foto Ist.

Jakarta, kabarsawit.com - Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Eddy Martono menjelaskan, adanya program B35 tidak mengganggu stok produksi minyak mentah kelapa sawit atau Crude Palm Oil (CPO) secara keseluruhan. Buktinya tercatat, sisa stok CPO hingga akhir tahun 2023 berkisar 3 juta ton hingha 3,5 juta ton.

Justru, kata Eddy, adanya program B35 justru membantu harga CPO tidak turun yakni dengan rerata harga kisaran US$ 800 per ton hingga US$ 900 per ton sepanjang 2023.

"Pada 2023 ini, tidak ada masalah dengan program B35 terhadap stok produksi. Justru dengan adanya B35 dapat membantu harga tidak turun drastis walaupun harga minyak nabati dunia melemah," terang Eddy, kemarin, dilansir dari laman Kontan, pada Senin (4/12).

Hingga saat ini, ulas Eddy, tidak ada kendala bagi perusahaan kelapa sawit menyoal program B35. "Saat ini (Program B35) tidak ada masalah," tegasnya.

Ke depan ini, pemerintah berencana meningkatkan persentase campuran minyak sawit ke dalam bahan bakar menjadi 40 persen (B40) pada 2030 mendatang. 

Soal itu, beber Eddy, untuk menunjang program B40 sebaiknya perusahaan-perusahaan sawit melihat produksi CPO di 2023. Apalagi, saat ini produksi CPO tidak cenderung naik. Dari catatan, produksi CPO dan Palm Kernel Oil (PKO) mencapai 51 juta ton di 2023.

"Untuk B40 sebaiknya melihat produksi di 2023 tlebih dulu, sebab saat ini produksi dan konsumsi sudah mulai stagnan dan tren menurun karena lambatnya Peremajaan Sawit Rakyat (PSR)," ucapnya.

Diketahui, per 1 Agustus 2023 lalu pemerintah resmi tingkatkan persentase pencampuran Bahan Bakar Babati (BBN) ke dalam Bahan Bakar Minyak (BBM) biodiesel dari 30 persen (B30) menjadi 35 persen (B35).