https://www.kabarsawit.com


Copyright © kabarsawit.com
All Right Reserved.

DJBC Tak Banyak Berharap Target Penerimaan 2024 Tercapai, Efek Ekonomi Global yang Stagnan

DJBC Tak Banyak Berharap Target Penerimaan 2024 Tercapai, Efek Ekonomi Global yang Stagnan

Ilustrasi TBS sawit, foto : dok kabarsawit

Pekanbaru, kabarsawit.com - Harga minyak sawit mentah (CPO) global diperkirakan tidak akan berubah secara signifikan pada tahun 2024. Situasi ini juga akan mempengaruhi pendapatan pemerintah yang dikumpulkan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC).

Hakim Satria, Kabid KI Kanwil DJBC Provinsi Riau dan Sumatera Barat, mengatakan bahwa karena situasi harga CPO, target penerimaan DJBC Provinsi Riau untuk tahun 2024 juga tidak akan tercapai.

Sebagian besar penerimaan DJBC Riau berasal dari sektor kelapa sawit, dalam hal ini dari bea keluar CPO dan turunannya.

“Target penerimaan kami untuk tahun 2024 sudah lebih dari Rp5 triliun," ujar Hakim dalam konferensi pers mengenai APBN 2023 di Pekanbaru, Selasa lalu.

"Tergantung situasi harga CPO, mungkin tidak akan tercapai, tetapi paling banter akan berada di kolom kelima atau normalnya di kolom ketiga, tapi masih tergantung kondisi ekonomi global kedepannya,” tandasnya.

Kantor Wilayah DJBC Riau mencatat penerimaan DJBC Riau juga tidak tercapai pada tahun 2023, dengan total penerimaan DJBC Riau pada tahun 2023 adalah Rp 2,59 triliun, atau 56,68 persen dari target.

Ketidaktercapaian ini disebabkan oleh perubahan realokasi target penerimaan yang diberikan kepada DJBC Riau melalui KEP-167/BC/2023. Target penerimaan DJBC Riau diubah dari Rp 2,67 triliun menjadi Rp 4,57 triliun.