https://www.kabarsawit.com


Copyright © kabarsawit.com
All Right Reserved.

Kacau, 40 Hektar Kebun Sawit yang Baru Diremajakan 3 Bulan Kini Terendam Banjir

Kacau, 40 Hektar Kebun Sawit yang Baru Diremajakan 3 Bulan Kini Terendam Banjir

Lahan kebun sawit milik Koppsa-M yang terendam banjir. Padahal baru tiga bulan diremajakan. Istimewa

Kampar, kabarsawit.com - Sedikitnya 40 hektar perkebunan kelapa sawit milik Koperasi Produsen Kelapa Sawit Makmur (Koppsa-M) di Desa Pangkalan Baru, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau terendam banjir. Padahal peremajaan kebun tersebut baru berjalan selama tiga bulan.

Banjir telah menggenangi perkebunan selama dua bulan terakhir. Diperkirakan jika banjir di Sungai Kampar tidak kunjung surut, maka peremajaan akan gagal.

Ketua Koppsa-M Nusirwan menjelaskan bahwa tingkat keberhasilan peremajaan kebun seluas 40 hektar hanya 20 persen. Jika kita tidak bisa menjaga kebun ini, maka peremajaan yang didukung oleh PTPN V dan dilakukan dengan dana swadaya akan sia-sia.

“Tanaman hidup ini persentasenya hanya 20 persen,” kata Nusirwan, Selasa (30/1).

Sebelumnya, kebun seluas 40 hektar tersebut tidak produktif. Oleh karena itu, atas persetujuan anggota koperasi, kebun tersebut diremajakan dengan dana yang berasal dari sebagian kebun milik koperasi.

Pada saat itu, bibit yang ditanam berumur sekitar sembilan bulan. Ini berarti bahwa dengan masa tanam sekitar tiga bulan, bibit kelapa sawit tersebut baru berusia 1,2 tahun.

Koperasi ini memiliki 1.650 hektar kebun, dimana 800 hektar di antaranya merupakan kebun produktif, 626 hektar non-produktif, dan 224 hektar milik pihak lain.

“Tentu saja, kami berharap banjir cepat berlalu dan kebun kami terselamatkan," jelasnya.

Meski demikian, Nusirwan tetap optimis dengan pemulihan ini. Bahkan, pihaknya berencana untuk menanami kembali 500 hektar kebun yang tidak produktif.

“Ada kemungkinan kami akan mengajukan program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) BPDPKS. Jika tidak disetujui dan tidak mendapatkan dana hibah, kami akan melakukan peremajaan secara mandiri," ujarnya.