Efek Banjir, Petani Koppsa-M Mengalami Penurunan Pendapatan
Kampar, kabarsawit.com – Perkebunan milik Koperasi Produsen Petani Sawit Makmur (Koppsa-M) di Desa Pangkalan Baru, Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau, terendam banjir selama tiga bulan terakhir. Akibatnya, pendapatan petani berkurang drastis karena hasil panen yang tidak optimal.
Setidaknya 40 persen dari total area perkebunan seluas 1.650 hektar tidak dapat dipanen. Pada saat yang sama, setengah dari perkebunan koperasi terendam banjir karena ketinggian air yang berfluktuasi. Beberapa di antaranya bahkan mencapai ketinggian setinggi orang dewasa.
Selain itu, akses jalan menuju perkebunan terputus. Saat ini, para petani hanya mendapatkan penghasilan sebesar Rp 500.000 per bulan. Biasanya bisa lebih dari Rp 800.000," kata Ketua Koppsa-M Nusirwan, Selasa (30/1).
Sementara itu, 60 persen dari perkebunan yang panen harus membayar biaya tambahan untuk pekerja yang terlibat dalam panen. Karena banjir, sampan dan tongkang digunakan untuk mengangkut buah kelapa sawit. Di sisi lain, para pekerja harus turun ke air untuk memanen hasil panen.
Tidak hanya itu, rendahnya hasil panen para petani juga disebabkan oleh fakta bahwa produksi di perkebunan telah berkurang hingga 50 persen. Koperasi biasanya memproduksi 1.000 ton per bulan, namun sekarang hanya menghasilkan 500 ton.
“Menurut informasi yang kami dapatkan, banjir akan berlangsung hingga akhir Maret,” ucapnya.
Bencana itu sendiri selalu terjadi setiap lima tahun. Untungnya, tidak ada binatang buas yang mengancam keselamatan para pekerja.
Tidak hanya itu, beberapa pekerja di Koppsa-M harus dirumahkan karena banjir. Hal ini sudah berlangsung selama satu setengah bulan.
Kebetulan, koperasi ini adalah Koperasi Primer Koperasi Primer untuk Anggota (KKPA), mitra binaan PTPN V.