https://www.kabarsawit.com


Copyright © kabarsawit.com
All Right Reserved.

Siapa Sangka Kotoran Ayam Bisa Jadi Pupuk Sawit!

Siapa Sangka Kotoran Ayam Bisa Jadi Pupuk Sawit!

Kotoran ayam jadi alternatif pupuk tanaman kelapa sawit. Foto: IST.

Bengkulu, kabarsawit.com - Para petani di Bengkulu dapat secara efektif menggunakan kotoran ayam sebagai pupuk untuk kelapa sawit. Hal ini dikarenakan kotoran ayam mengandung komponen yang sangat baik untuk tanaman kelapa sawit.

Menurut Prof. Dr. Zainal Muktamar, Pengamat Pertanian Bengkulu, kotoran ayam terbukti menjadi salah satu pupuk terbaik untuk kelapa sawit. Hal ini dikarenakan kotoran ayam mengandung unsur yang lebih baik dibandingkan dengan pupuk lainnya.

"Kotoran ayam mengandung unsur hara yang lebih baik dibandingkan dengan pupuk lainnya," ujar Zainal pada hari Kamis, 28 Maret 2024.

Menurut penelitian Zainal, setiap 100 gram kotoran ayam mengandung 1 persen Nitrogen, 0,8 persen Phospor dan 0,4 persen Kalium. Dibandingkan dengan kotoran sapi dan kotoran kambing, kandungan unsur hara kotoran ayam sangat tinggi, sehingga cocok digunakan sebagai pupuk untuk kelapa sawit.

"Kotoran ayam cocok untuk memupuk kelapa sawit, sementara kotoran sapi dan kambing mengandung sedikit unsur hara, kurang dari 1 persen nitrogen per 100 gram,” terang Zainal.

Namun, penggunaan kotoran ayam bukannya tanpa masalah. Salah satu masalah yang sering muncul adalah adanya kutu ayam yang mengganggu pekerja di ladang kelapa sawit.

“Untuk mengatasi masalah ini, disarankan untuk menyemprot kotoran ayam dengan insektisida sebelum digunakan,” tukasnya.

Selain itu, metode pemupukan dengan kotoran ayam ini sangat sederhana. Petani cukup menaruh kotoran ayam di dalam karung yang dilubangi sekitar satu meter di sekeliling kelapa sawit.

"Selain itu, untuk pemupukan yang optimal, tiga kantong kotoran ayam harus digunakan untuk setiap batang kelapa sawit,” lanjutnya.

Zainal berharap bahwa penggunaan kotoran ayam sebagai pupuk akan secara signifikan meningkatkan pertumbuhan dan hasil panen kelapa sawit di Bengkulu. Hal ini juga akan membantu mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia.

“Kami berharap melalui penggunaan kotoran ayam ini, seluruh perkebunan kelapa sawit di Bengkulu akan mengurangi ketergantungan mereka terhadap pupuk kimia yang mahal dan berpotensi merusak lingkungan,” tandasnya.

Sementara itu, M Rizon, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, mengatakan bahwa pemerintah daerah memberikan pelatihan dan bantuan teknis kepada para petani untuk meningkatkan kesadaran akan manfaat kotoran ayam sebagai pupuk organik yang efektif. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian secara keseluruhan di wilayah tersebut.

“Kami memberikan pelatihan dan bantuan teknis untuk meningkatkan produktivitas tanaman kelapa sawit melalui penggunaan kotoran ayam. Kami berharap ini akan menjadi langkah menuju pertanian yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan di Bengkulu," tutupnya.