https://www.kabarsawit.com


Copyright © kabarsawit.com
All Right Reserved.

Sosialisasi STDB ke Pekebun Sawit

Sosialisasi STDB ke Pekebun Sawit

Sosialisasi STDB dan pendataan kebun sawit rakyat di Mamuju Tengah. foto: Disbun Sulbar

Mamuju, kabarsawit.com - Dinas Perkebunan Sulawesi Barat (Disbun Sulbar) melakukan sosialisasi Surat Tanda Daftar Budidaya (STDB) di tingkat Pekebun di Kecamatan Topoyo, Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng).

Kegiatan yang berlangsung di dua lokasi yaitu Desa Salupangkang dan Desa Kabubu ini juga melibatkan tim teknis dari dinas-dinas yang menerbitkan STDB di Mateng. Sosialisasi ini juga mencakup pendataan perkebunan kelapa sawit rakyat di daerah tersebut.

Dalam kesempatan ini, Sekretaris Disbun Sulbar, Herdin Ismail, yang diwakili oleh Sekretaris Disbun Sulbar, Andi Sitti Kamalia, menegaskan pentingnya sosialisasi STDB kepada tim teknis dan para pekebun.

Ia mengatakan bahwa tujuan dari sosialisasi ini adalah untuk memastikan dokumentasi dan inventarisasi data spasial perkebunan dan lahan dengan menginstruksikan tim lapangan kabupaten dan staf untuk melakukan pendataan, verifikasi, pemetaan dan penerbitan STDB.

“Hal ini bertujuan untuk melindungi dan menjaga kelestarian lingkungan di perkebunan kelapa sawit, STDB merupakan syarat penting dan perlu bagi petani untuk mendapatkan sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO),” jelas Disbun Senin (6/5).

Dalam sosialisasi ini, dua orang pakar diperkenalkan dan memberikan masukan di bidangnya masing-masing. Kedua pembicara tersebut mewakili semua pemangku kepentingan yang terlibat dalam penerbitan STDB.

Pembicara pertama adalah Nurfuad Mujid, Kepala Seksi Penataan dan Pemberdayaan Masyarakat BPN Mamuju. Dalam paparannya, beliau berbicara tentang penataan ulang struktur yang lebih adil untuk pengelolaan, kepemilikan, penggunaan, dan pelepasan tanah melalui penataan aset yang sejalan dengan Peraturan Presiden No. 62 Tahun 2023 tentang Percepatan Reforma Agraria.

Pembicara kedua, Imran Jaya, Kepala Seksi Perencanaan dan Pemanfaatan Hutan, UPTD KPH Karossa, berbicara tentang pemetaan dan poligon lahan, pengambilan data GPS di lapangan, pembuatan poligon lahan, pemetaan lahan, dan overlay peta lahan dan peta hutan dan pengenalan aplikasi Avanza Maps.

Sitti berharap semua peserta sosialisasi mendapatkan manfaat dari apa yang disampaikan oleh para pembicara dan dapat mengaplikasikannya di lingkungan kerja mereka.

“Tentu saja, Disbun dan berbagai pemangku kepentingan mendukung dan mendorong semua pihak yang bekerja di sektor perkebunan kelapa sawit untuk memiliki STDB tanaman perkebunan,” paparnya.