https://www.kabarsawit.com


Copyright © kabarsawit.com
All Right Reserved.

Si ‘Unik’ Topaz

Si ‘Unik’ Topaz

Head of Plant Breeding Asian Agri, Yopy Dedywiryanto saat menceritakan ihwal keunggulan bibit Topaz. foto: dok. Asian Agri

Pekanbaru, kabarsawit.com - Mungkin banyak yang bertanya mengapa bibit kelapa sawit Topaz yang diproduksi oleh perusahaan raksasa Asian Agri begitu unggul. Hasil panennya sangat baik dan tahan terhadap Ganoderma.

Namun, kemarin, pertanyaan tersebut sepertinya terjawab sudah.

Dalam acara halal bihalal yang diselenggarakan bersama Insan Pers di Swiss Bellin Hotel Pekanbaru di kawasan Jalan Soekarno-Hatta itu, Yopy Dedywiryanto, Head of Plant Breeding  Asian Agri, bercerita panjang lebar tentang Topaz.

Itu terjadi 32 tahun yang lalu. Saat itu, Asian Agri masih melakukan seleksi dan hibridisasi jenis Dura dan Pisifera dari Costa Rica (gen-1).

Kemudian, pada tahun 1996-1998, Oil Palm Research Station (OPRS) Asian Agri mulai menanam jenis Dura dan Pisifera yang telah diseleksi di kebun pembibitan Topaz di Kecamatan Petapahan, Kabupaten Kampar, Riau. Pada saat yang sama, uji coba persilangan DxP generasi pertama dilakukan.

“Bibit-bibit Topaz ini telah melalui penelitian intensif selama puluhan tahun di fasilitas kami," jelasnya.

Ketekunan selama puluhan tahun inilah yang membuat OPRS Topaz berhasil mendapatkan izin pelepasan varietas Topaz 1, 2, 3 dan 4 pada tanggal 16 Januari 2004, berdasarkan surat keputusan yang dikeluarkan oleh Menteri Pertanian Republik Indonesia.

Meskipun sudah punya empat varietas, Asian Agri tetap berkomitmen untuk memberikan yang terbaik bagi para pelanggannya.

Melalui uji coba pemuliaan generasi kedua yang intensif, Topaz hanya menghasilkan hibrida yang telah teruji dan terbukti mampu menghasilkan 24 ton tandan buah segar (TBS) per hektar pada masa menghasilkan (TM) 1.

Pada TM 3-6 menghasilkan rata-rata 38 ton TBS per hektar dan memiliki potensi ekstraksi minyak (OER).

Topaz telah teruji dan teruji dan akan menjadi pilihan utama para petani kelapa sawit.

Topaz tidak hanya unggul dalam produktivitas, tetapi juga tahan terhadap penyakit Ganoderma. “Ketahanan ini dibuktikan dengan izin pelepasan varietas Topaz GT yang diterima oleh OPRS Topaz pada tanggal 1 Februari 2019 melalui Surat Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia," jelasnya.

Yopy juga mengingatkan bahwa tidak ada perbedaan produksi TBS maupun kandungan minyak antara buah berwarna hijau (Virescens) dengan buah berwarna hitam (Nigrescens).

Perbedaan kandungan minyak muncul ketika kriteria pemanenan buah hijau hanya didasarkan pada perubahan warna dan bukan pada jumlah brondolan yang jatuh di piringan," katanya.