https://www.kabarsawit.com


Copyright © kabarsawit.com
All Right Reserved.

Rokok Ilegal Laris di Kalangan Petani Sawit

Rokok Ilegal Laris di Kalangan Petani Sawit

Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Bengkulu, Koen Rachmanto

Bengkulu, kabarsawit.com - Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Tipe Madya Cukai (KPPBC-TMC) menyatakan keprihatinannya atas tingginya konsumsi rokok ilegal di kalangan petani kelapa sawit di Bengkulu. Menurut laporan yang diterima, banyak petani kelapa sawit yang masih lebih memilih rokok ilegal karena ketersediaannya yang lebih banyak dibandingkan dengan rokok legal.

Menanggapi hal ini, Koen Rachmanto, Kepala KPPBC TMC Bengkulu, menekankan pentingnya memperkuat pengawasan terhadap peredaran rokok ilegal di Bengkulu.

"Kami akan memperkuat pengawasan terhadap peredaran tembakau ilegal di Bengkulu karena daerah ini merupakan salah satu daerah yang menjadi tempat penjualan rokok ilegal," ujar Koen pada hari Jumat, 10 Mei 2024.

Peningkatan pengawasan tidak hanya dilakukan oleh aparat penegak hukum, tetapi juga dengan partisipasi aktif masyarakat setempat. Koen menjelaskan bahwa kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan diharapkan dapat mengurangi penyebaran rokok ilegal di Bengkulu.

"Kami berharap melalui kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan, penyebaran tembakau ilegal di Bengkulu dapat berkurang," ujarnya.

Salah satu alasan mengapa rokok ilegal masih diminati oleh para petani kelapa sawit adalah karena faktor ekonomi. Harga rokok ilegal yang murah membuatnya menjadi pilihan yang menarik bagi masyarakat yang berpenghasilan terbatas.

“Harganya yang murah jadi petani banyak yang mau,” ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, beberapa petani kelapa sawit menjelaskan mengapa mereka tetap setia menggunakan rokok ilegal meskipun mereka tahu konsekuensinya.

“Harga rokok legal terlalu tinggi bagi kami. Kami memilih tembakau ilegal karena harganya lebih terjangkau," ujar salah seorang petani yang enggan disebutkan namanya.

Meski demikian, KPPBC TMC Bengkulu berniat untuk mengurangi penyebaran tembakau ilegal di wilayahnya. Langkah-langkah pencegahan dan penindakan yang lebih ketat diharapkan dapat mengubah pola konsumsi masyarakat dan mengurangi dampak negatif rokok ilegal.