https://www.kabarsawit.com


Copyright © kabarsawit.com
All Right Reserved.

Tauke Sawit Stop Permainkan Timbangan

Tauke Sawit Stop Permainkan Timbangan

Tauke Sawit saat menimbang TBS kelapa sawit. Foto: IST

Bengkulu, kabarsawit.com - Tauke kelapa sawit di Bengkulu diminta untuk tidak mempermainkan timbangan kelapa sawit. Hal ini dikarenakan praktik tersebut dapat merugikan petani sawit.

Bickman Panggarbesy, Kepala Bidang Perkebunan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, mengatakan bahwa praktik mempermainkan timbangan bambu untuk kelapa sawit dapat merugikan petani sawit. Hal ini dikarenakan permainan timbangan dapat mengurangi berat total buah kelapa sawit.

“Misalnya, berat buah kelapa sawit mencapai satu ton, tapi touke sawit mengurangi berat buah kelapa sawit menjadi hanya 850 kg," ujar Bickman pada hari Sabtu, 11 Mei 2024.

Ia menambahkan bahwa praktek-praktek seperti ini tidak hanya merugikan petani tetapi juga merusak kredibilitas dan integritas industri kelapa sawit di Bengkulu. Oleh karena itu, ia ingin agar para pedagang kelapa sawit bertindak jujur dan transparan dalam proses pembukuan.

"Kami mengimbau para tauke kelapa sawit untuk berlaku jujur dan transparan dalam proses penimbangan,” tegasnya.

Sementara itu, beberapa petani kelapa sawit mengungkapkan kekecewaan mereka atas praktik penimbangan yang tidak adil ini. Hal ini dikarenakan mereka harus mengurangi pendapatan riil mereka akibat praktik tidak jujur ini.

"Kami sudah bekerja keras untuk menanam dan merawat perkebunan kelapa sawit kami, tapi kecurangan pada saat penjualan mengurangi keuntungan kami,” ujar Ahmad, seorang petani sawit.

Ali Sadikin, seorang petani kelapa sawit lainnya di Bengkulu, mengatakan bahwa kecurangan dalam penimbangan sangat merusak mata pencaharian mereka. Ali menginginkan pihak berwenang untuk mengambil tindakan tegas terhadap para pedagang kelapa sawit yang curang.

“Kami berharap pihak berwenang mengambil tindakan tegas untuk mengatasi masalah ini," tambahnya.

Menanggapi hal ini, Jakfar, Ketaua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia Provinsi Bengkulu, juga mengeluarkan pernyataan yang mengutuk praktik-praktik timbangan yang tidak adil. Mereka meminta pihak berwenang untuk segera menyelesaikan masalah ini demi keadilan bagi para petani kelapa sawit di Bengkulu.

"Kami menuntut adanya tindakan terhadap para pedagang minyak sawit yang tidak bertanggung jawab, peningkatan pengawasan terhadap kegiatan penimbangan di tempat pembelian minyak sawit, dan sanksi yang tegas terhadap operator yang terbukti melakukan kecurangan,” pungkasnya.