https://www.kabarsawit.com


Copyright © kabarsawit.com
All Right Reserved.

Memupuk Sawit Rogoh Kocek Rp 5 Juta Per Hektar

Memupuk Sawit Rogoh Kocek Rp 5 Juta Per Hektar

Petani memupuk tanaman kelapa sawit. Foto: IST

Bengkulu, kabarsawit.com - Petani kelapa sawit di Bengkulu menghadapi masalah serius terkait penggunaan pupuk. Biaya yang dibutuhkan untuk memupuk bibit kelapa sawit mencapai Rp 5 juta per hektar. Hal ini tentu menjadi beban berat bagi petani yang harus memberikan pupuk secara rutin setiap empat bulan sekali untuk mempertahankan hasil panen kelapa sawit.

M Rizon SHut, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Provinsi Bengkulu, menyatakan keprihatinannya akan hal ini. Ia ingin agar para petani kelapa sawit beralih ke pupuk organik.

“Kami sangat prihatin dengan meningkatnya biaya pembelian pupuk yang harus ditanggung oleh para petani kelapa sawit di Bengkulu. Kami berharap mereka mau mempertimbangkan untuk beralih ke pupuk organik," ujar Rizon pada hari Minggu, 12 Mei 2024.

Menurut Rizon, pupuk organik tidak hanya mudah didapat tetapi juga lebih terjangkau. Bahkan, keterjangkauan harga membuat pupuk organik menjadi sangat hemat biaya. Biaya yang dibutuhkan untuk menggunakan pupuk kimia mencapai Rp 5 juta per hektar, namun dengan beralih ke pupuk organik, petani dapat mengurangi biaya tersebut hingga 90%.

“Dengan pupuk organik, biaya yang harus dikeluarkan petani hanya 500 ribu per hektar. Ini adalah solusi yang menarik bagi petani kelapa sawit yang sedang berjuang untuk mengatasi kenaikan biaya pupuk yang signifikan," ujar Rizon.

Selain keuntungan ekonomi, penggunaan pupuk organik juga memberikan dampak positif bagi lingkungan. Pupuk organik lebih ramah lingkungan karena tidak mengandung bahan kimia berbahaya yang dapat merusak tanah dan air.

“Dengan beralih ke pupuk organik, petani kelapa sawit di Provinsi Bengkulu akan dapat berkontribusi pada kelestarian lingkungan dan menjaga keseimbangan ekosistem," lanjutnya.

Pemerintah Provinsi Bengkulu saat ini sedang menggalakkan program pendidikan dan pelatihan pupuk organik bagi para petani kelapa sawit, bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan. Tujuan utamanya adalah untuk mengedukasi para petani tentang manfaat dan penggunaan pupuk organik yang tepat.

“Kami berharap upaya ini dapat membantu petani kelapa sawit di Bengkulu untuk beralih ke pupuk organik dan mengurangi beban ekonomi dari penggunaan pupuk," tutupnya.