Bengkulu, kabarsawit.com - Hasil panen kelapa sawit sangat bergantung pada metode panen yang digunakan oleh petani. Oleh karena itu, petani perlu memahami cara memanen pohon sawit dengan benar.

Pengamat Pertanian Bengkulu, Prof Dr Zainal Muktamar, SP, MSi, berbicara tentang pentingnya memahami cara panen sawit yang benar. Hal ini memungkinkan petani kelapa sawit terhindar dari penurunan produktivitas.

"Memahami cara memanen kelapa sawit dapat mencegah penurunan produksi minyak,” ujar Zainal, Jumat 17 Mei 2024.

Menurut Prof Zainal, tanaman di bawah umur 7 tahun sebaiknya dipanen dengan menggunakan alat dodos selebar 10-27, 5 cm. Di sisi lain, pohon yang berumur lebih dari 7 tahun dipanen dengan menggunakan braket yang dihubungkan dengan pipa aluminium dan batang bambu.

"Selain itu, sebelum mulai panen, petani harus mengetahui pohon mana yang siap dipanen. Hal ini dapat dinilai dari jumlah buah kelapa sawit. Kelompok buah matang biasanya memiliki setidaknya 1 buah warna terang yang tersisa di piringan," kata Zeinal.

Selain itu, penting untuk memperhatikan rotasi panen. Setiap tanaman harus disimpan pada jarak 7-10 hari.

"Petani perlu paham apa itu rotasi panen. karena dapat merusak tanaman biji minyak," katanya.

Selama proses pemanenan, efektivitas dapat ditingkatkan dengan menggunakan sistem ancak atau petak. Ada 3 cara utama yang dapat diterapkan: sistem ancak giring murni, sistem ancak panen tetap, dan ancak tetap.

"Setiap sistem memiliki kelebihannya masing-masing dan dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kebun," jelas Profesor Zeinal.

Terakhir, ia berharap dengan memahami dan menerapkan cara panen pohon kelapa sawit yang benar, ia dapat meningkatkan hasil tanaman kelapa sawit. Ini tidak hanya memengaruhi hasil, tetapi juga keberlanjutan tanaman dalam jangka panjang.

"Dengan memahami dan menerapkan metode pemanenan yang tepat, petani dapat meningkatkan hasil kelapa sawit," pungkasnya.