Jakarta, kabarsawit.com - Kementerian Pertanian, melalui Direktorat Jenderal Perkebunan, khususnya Balai Proteksi Tanaman Perkebunan (BPTP) Pontianak, menyelenggarakan program magang bagi mahasiswa Generasi Z.

Promosi magang ini sejalan dengan pernyataan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang menyatakan bahwa sudah saatnya generasi muda berperan aktif dan proaktif dalam pembangunan perkebunan di Indonesia.

"Indonesia, khususnya di sektor pertanian, sangat membutuhkan ide-ide baru yang segar dan kreatif dari generasi muda agar produk perkebunan semakin bernilai tambah dan berdaya saing di pasar global," jelasnya dalam keterangan resmi Direktorat Jenderal Perkebunan, pada hari Sabtu (27/1).

Direktur Jenderal Perkebunan dan Penghijauan Andi Nur Alam Syah menambahkan bahwa Pemerintah terus mendorong dan memupuk minat generasi muda untuk menekuni dan mengembangkan potensi pertanian, termasuk penghijauan.

"Banyak hal positif dalam dunia perkebunan. Ke depan, investasi di perkebunan akan semakin terbuka lebar. Saya berharap semakin banyak generasi muda yang tertarik dan terlibat dalam pengembangan perkebunan dan produk turunannya,” tuturnya.

Menurutnya, magang ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan pengalaman tentang dunia kerja dan berfokus pada pengenalan organisme pengganggu tanaman (OPT) di perkebunan dan pengendalian OPT yang mengandalkan penggunaan agens pengendali hayati (APH).

Beliau menekankan pentingnya penggunaan APH dalam budidaya tanaman dan pengendalian OPT karena tuntutan pasar global yang semakin meningkat. Semua produk harus aman bagi konsumen dan ramah lingkungan.

Lebih lanjut, Andi Nur menyatakan bahwa Ditjen Perkebunan dan UPT Perkebunan di berbagai daerah, termasuk BPTP Pontianak, banyak menerima pelajar dan mahasiswa untuk magang.

"Kepada Generasi Z dan generasi muda lainnya, mari kita manfaatkan kesempatan yang baik ini untuk terus belajar. Mari bersama-sama membangun perkebunan Indonesia,” pungkasnya.