Itera dan PT BGA Tingkatkan Kolaborasi untuk Menghasilkan SDM Unggul di Sektor Sawit
Bandar Lampung, kabarsawit.com - Program Studi Teknik Biosistem Institut Teknologi Sumatera (Itera) baru saja menggelar studium generale bertajuk "Membangun Sinergi antara Itera dan PT Bumitama Gunajaya Agro (BGA) dalam Mewujudkan SDM Unggul." Acara ini berlangsung di Aula Gedung Kuliah Umum 2 Itera, menandai langkah penting dalam memperkuat kolaborasi kedua pihak melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU).
Hadir dalam acara tersebut Rektor Itera, Prof. Dr. I Nyoman Pugeg Aryantha, bersama Head of Corporate Development PT BGA, Dr. Azis Natawijaya, dan Continuous Improvement Specialist PT BGA, Muhammad Kalili, S.T. Juga tampak jajaran pimpinan dan dosen Itera, termasuk Kepala Biro Akademik drh. Sri Sulistiawati, M.M., serta perwakilan dari LPPM dan LPMPP.
Nyoman menyampaikan rasa terima kasih kepada PT BGA atas dukungan yang diberikan dalam pengembangan SDM di industri sawit. “Kerja sama ini adalah langkah yang baik. Dalam usia 10 tahun, Itera dapat membangun hubungan erat dengan PT BGA, yang diharapkan memotivasi dosen dan mahasiswa,” ujarnya.
Ia menekankan pentingnya memanfaatkan kerja sama ini untuk mendukung inovasi dan pengembangan SDM. “Saya berharap apa yang dipelajari mahasiswa di kampus dapat diterapkan di dunia kerja. Semoga kerja sama ini berlanjut dan memberi manfaat bagi kedua pihak,” tambahnya.
Dr. Azis Natawijaya, dalam presentasinya, menggarisbawahi pentingnya keberlanjutan produksi sawit melalui inovasi. Ia menjelaskan bahwa sawit adalah tanaman penghasil minyak nabati paling produktif, dengan produktivitas mencapai 8-10 kali lipat dibandingkan tanaman lain. Namun, ia juga mengingatkan pentingnya menjaga keberlanjutan kelapa sawit.
“Kita tidak ingin kelapa sawit hanya menjadi bagian dari sejarah. Inovasi, seperti pengembangan material tanam, sistem pemantauan produksi, dan peningkatan kualitas penyimpanan CPO, sangat penting,” tegasnya.
Dalam sesi tanya jawab, mahasiswa Teknik Biosistem, Yeni Kurnia, menanyakan tantangan utama dalam mempertahankan kualitas dan kuantitas kelapa sawit. Azis menjawab bahwa standarisasi proses kerja, kesadaran lingkungan, dan teknologi merupakan kunci dalam menghadapi tantangan ini. “Peningkatan produktivitas kelapa sawit di masa depan hanya bisa dicapai melalui program intensifikasi dan inovasi berkelanjutan,” tutupnya.