Bengkulu akan Ekspor Ribuan Ton Cangkang Sawit ke Jepang dan Thailand

Perwakilan KPPBC TMP C Bengkulu, Budi Sulaksono.
Bengkulu, kabarsawit.com - Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C (KPPBC TMP C) Bengkulu menyampaikan rencana ekspor cangkang sawit ke Jepang dan Thailand dalam waktu dekat ini.
Diperkirakan total ekspor mencapai puluhan ribu ton, yang diharapkan dapat meningkatkan transaksi ekspor komoditas sawit dari Bengkulu yang saat ini mencapai USD 3,51 juta.
Menurut Perwakilan KPPBC TMP C Bengkulu, Budi Sulaksono, langkah ini merupakan hasil dari upaya peningkatan kerjasama antara pengusaha cangkang sawit di Bengkulu dengan mitra dagang internasional.
"Kami bersama pengusaha cangkang sawit berkomitmen untuk memperluas pasar ekspor komoditas sawit Bengkulu. Melalui kolaborasi dengan Jepang dan Thailand, kami akan mengekspor puluhan ribu ton cangkang sawit dalam waktu dekat," kata Budi, Jumat (21/7).
Ekspor cangkang sawit ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian Bengkulu. Selain meningkatkan transaksi ekspor komoditas sawit, juga akan membuka peluang kerja baru di sektor perkebunan dan transportasi.
"Dampak dari ekspor ini tentu saja baik bagi Bengkulu, juga mampu memberikan dampak positif bagi perekonomian Bengkulu. Selain meningkatkan transaksi ekspor komoditas sawit, juga akan membuka peluang kerja baru di sektor perkebunan dan transportasi," ujar Budi.
Industri sawit merupakan salah satu sektor unggulan di Bengkulu. Dengan adanya peningkatan ekspor cangkang sawit ini, diharapkan dapat memperkuat posisi Bengkulu sebagai salah satu produsen terkemuka komoditas sawit di Indonesia.
"Bengkulu memiliki potensi besar dalam industri sawit, dan kita harus memanfaatkannya dengan bijaksana. Ekspor cangkang sawit ini adalah langkah maju yang akan meningkatkan daya saing kita di pasar global," tambah Budi.
Dalam beberapa tahun terakhir, permintaan akan produk sawit terus meningkat, terutama di Jepang dan Thailand. Kedua negara tersebut memanfaatkan cangkang sawit untuk berbagai keperluan, seperti sebagai bahan bakar alternatif dan bahan baku industri.
"Permintaan akan cangkang sawit semakin tinggi di Jepang dan Thailand. Kami berharap ekspor ini dapat memenuhi kebutuhan pasar mereka dan menjalin kerjasama yang baik dengan kedua negara tersebut," tuturnya.
Dengan peningkatan ekspor cangkang sawit ini, diharapkan penerimaan devisa negara juga akan meningkat. Keberhasilan ekspor ini akan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian nasional, serta memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu produsen dan eksportir terbesar komoditas sawit di dunia.
"Kami berharap ekspor ini hanya menjadi awal dari upaya lebih besar untuk mengembangkan pasar ekspor komoditas sawit Bengkulu di berbagai negara lainnya," pungkasnya.