https://www.kabarsawit.com


Copyright © kabarsawit.com
All Right Reserved.

Aspek-PIR Sumsel Beberkan Pembangunan PKS Berkapasitas Besar

Aspek-PIR Sumsel Beberkan Pembangunan PKS Berkapasitas Besar

Teks Foto: Proses pembangunan pabrik kelapa sawit (PKS) di Kabupaten Muba, Provinsi Sumsel, yang merupakan hasil kerjasama petani sawit dan investor.

Sekayu, kabarsawit.com - Pabrik kelapa sawit berkapasitas 45 ton Tandan Buah Segar (TBS) sedang dibangun di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan dengan biaya sekitar Rp 220 miliar.

“Lokasi tepatnya di Desa Sri Gunung, Kecamatan Sungai Lilin, Kabupaten Muba," ujar Bambang Gianto, Ketua DPD I Asosiasi Petani Kelapa Sawit PIR (Aspek-PIR) Sumsel kepada kabarsawit.com, kemarin.

Ia mengatakan pembangunan pabrik kelapa sawit ini 80 persen dibiayai oleh investor dari Jakarta, sementara 20 persen sisanya dimiliki oleh petani kelapa sawit di Muba.

“Para petani tersebut tergabung dalam koperasi sekunder dari Koperasi Produsen Induk Sawit Lestari," tambah Bambang Gianto.

Jumlah petani yang tergabung dalam koperasi sekunder sekitar 3.500 orang yang tinggal di dua kecamatan di Muba, yaitu Kecamatan Sungai Lilin dan Kecamatan Keluang.

PKS menerima pinjaman pengembangan dari bank dan pasokan tandan buah segar (TBS) yang dapat diandalkan dari petani kelapa sawit.

“Pasokan TBS ke PKS dari KUD dan koperasi sekunder diperkirakan sekitar 16.000 ton per bulan,” terangnya.

“Jumlah ini masih belum cukup, karena masih ada kekurangan bahan baku sekitar 300 hingga 500 ton per hari," jelas Bambang Gianto.

Jadi bagaimana PKS akan menutupi kekurangan pasokan TBS?

"Kami akan berusaha mendapatkan (bahan baku) dari petani sawit swadaya yang bekerja sama dengan PKS melalui koperasi," jawab Bambang Gianto.

Dengan cara ini, Bambang berharap para petani sawit swadaya tidak lagi terjebak dalam perangkap tengkulak dan token sawit.

Menurut Bambang, jika pembangunan ini berhasil, maka akan ada dua pabrik kelapa sawit di provinsi Muba yang akan dimiliki oleh petani dengan basis kepemilikan saham.

Yang pertama adalah pabrik kelapa sawit yang didirikan oleh Drs Thamrin, seorang petani kelapa sawit yang saat ini menjabat sebagai anggota DPRD Provinsi Sumatera Selatan, dan yang kedua adalah pabrik yang dibangun oleh mereka bersama dengan para investor.

"Berdasarkan rencana yang ada, kami berharap pabrik kelapa sawit ini akan beroperasi pada akhir tahun 2024,” harapnya.