Petani Sawit Jangan Abai Dengan Pupuk dan Perawatan Kebun
Bengkulu, kabarsawit.com - Para petani kelapa sawit di Bengkulu diminta untuk serius dalam mengatasi penurunan hasil panen mereka. Mereka diminta untuk memantau penggunaan pupuk dan perawatan kebun.
Menurut Prof Dr Zainal Muktamar, pengamat pertanian di Bengkulu, salah satu penyebab utama rendahnya produktivitas adalah penggunaan pupuk yang tidak memadai. Tanaman yang tidak dipupuk akan menghasilkan buah sawit yang jauh lebih sedikit.
“Salah satu penyebab rendahnya produktivitas kelapa sawit adalah kurangnya pupuk. Oleh karena itu, produksi buah kelapa sawit menurun," ujar Zainal pada hari Minggu, 5 Mei 2024.
Ia menekankan petani Bengkulu tidak boleh mengabaikan penggunaan pupuk. Hal ini karena kegagalan dalam pemberian pupuk dapat berdampak buruk pada hasil panen.
“Kelapa sawit yang tidak dipupuk tidak hanya akan menurunkan produktivitas, namun juga bisa tidak menghasilkan buah sama sekali," ujar Zainal.
Untuk menjaga produktivitas dan kualitas kelapa sawit, perhatian terhadap penggunaan pupuk sangatlah penting. Petani disarankan untuk berkonsultasi dengan ahli pertanian mengenai kebutuhan pupuk untuk memastikan pertumbuhan tanaman yang optimal.
“Petani tidak perlu terpaku pada pupuk kimia. Jika mereka membutuhkan pupuk, mereka harus berkonsultasi dengan kami karena ada banyak pupuk organik yang tersedia," katanya.
Selain kekurangan pupuk, faktor lain yang mengurangi produktivitas kelapa sawit adalah perawatan yang kurang optimal. Oleh karena itu, petani perlu lebih memperhatikan pengelolaan kebun kelapa sawitnya.
“Selain pupuk, perawatan kebun yang kurang maksimal juga menjadi salah satu penyebab rendahnya produktivitas kelapa sawit," ujar Zainal.
Ia juga berharap agar pemerintah daerah lebih memperhatikan dan mendukung para petani dalam hal pelatihan mengenai pemupukan dan teknik bertani yang efektif.
“Kerja sama antara pemerintah, petani dan ahli pertanian diperlukan untuk mengatasi masalah penurunan produktivitas. Hanya dengan sinergi yang baik, kita dapat mengatasi masalah ini dan mengembalikan produktivitas kelapa sawit," tutupnya.